NORMALISASI dgn KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL

Written By Online's on 10/14/2010 | 09.40

Dalam pandangan normalisasi : sebuah basis data dikatakan baik jika setiap tabel yang
menjadi unsur pembentuk basis data tersebut juga dalam keadaan baik.
Sebuah tabel dapat di kategorikan baik (efisiensi/ normal) jika memenuhi 3 kriteria :
  1. Losless Join Decompotition
                Artinya jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisi tersebut harus aman
  1. Dependency Preservation
                Artinya terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data
  1. Tidak Melanggar BCNF (Boyce Codd Normal Form)
Selain kriteria tersebut, dapat juga diterapkan bentuk-bentuk normalisasi :
  1. Bentuk normal tahap pertama (1NF)
  2. Bentuk normal tahap kedua (2NF)
  3. Bentuk Normal tahap ketiga (3NF)  

Tabel Tidak Normal
Adalah suatu tabel yang tidak memiliki aturan baku dalam penyusunannya
Contoh

Gambar 2

Dari tabel diatas dapat di identifikasi beberapa kelemahan diantaranya :
  1. Redundansi data, yaitu data yang sama di tulis berulang-ulang
  2. Inkonsistensi Data, karena ada data yang sama yang dituliskan berulang-ulang,jika terjadi perubahan data, ada kemungkinan data menjadi tidak valid karena faktor kurang teiti
  3. Tersembunyinya informasi tertentu
                misal 08530003 adalah masih tercatat sebagai mahasiswa, tapi sedang mengaukan cuti

1.         Losless Join Decompotition
                tujuan dekomposisi adalah untuk mendapatkan tabel yang baik, tetapi jika tidak hati-hati langkah ini justru dapat mengakibatkan kesalahan
                dekomposisi dapat dikatakan benar jika tabel-tabel hasil dekomposisi di gabungkan kembali dapat menghasilkan tabel awal seperti sebelum di dekomposisi
                Contoh:
                Tabel Awal

Gambar 3
2.         Dependency Preservation
                Ketika melakukan perubahan data, maka perubahan tersebut dapat menjamin tidak akan mengakibatkan inkonsistensi data yang mengakibatkan KF yang sudah benar menjadi tidak terpenuhi.
                contoh:
                pada tabel tidak normal, misal salah satu mahasiswa misalnya anita memilki nama yang keliru, maka perubahan harus dilakukan sebanyak nama anita disebutkan, jika tidak maka akan ada dua nama dengan nim yang sama (data tidak konsisten)

gambar 4

3. Boyce Codd Normal Form
    sebuah tabel di katakan berada dalam boyce codd normal form jika untuk semua KF
    dengan notasi X ® Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut, jika tidak
    maka tabel harus di dekomposisi
    contoh :
gambar 5

Dari tabel, dapat diajukan KF:
NIM ® nama,alamat_mhs
Kd_kul ® nama_kul, sks, smtr
Kd_dos ® nama_dosen
NIM, kd_kul ® nilai
Jadi dapat di simpulkan, bahwa dari tabel tidak hanya memilki satu primary key saja, sehingga tabel harus di dekomposisi.

0 komentar:

Posting Komentar